Posts Subscribe to This BlogComments

Follow Us

Kamis, 07 Juli 2011

Empat Wartawan di Palembang Dibacok

TEMPO Interaktif, Palembang - Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Selatan, Oktaf Riady, mengutuk keras kekerasan terhadap wartawan Media Rakyat. Oktaf menilai sebagian besar masyarakat belum dapat memahami profesi jurnalis sehingga terjadi tindakan main hakim sendiri terhadap wartawan bila merasa dirugikan dalam satu pemberitaan.

Pernyataan disampaikan Oktaf, Rabu malam, 6 Juli 2011, menanggapi kekerasan terhadap sejumlah wartawan Media Rakyat, Selasa malam, 5 Juli 2011. Akibatnya, beberapa wartawan Media Rakyat mengalami luka bacok. ‘’Karena ini diduga terkait berita berarti menyerang profesi wartawan,’’ tegas Oktaf.


Dia juga meminta polisi secepatnya mengusut kasus tersebut dan menangkap para pelaku termasuk otak di belakang peristiwa itu. Informasi yang didapat di Kepolisian Resor Kota Palembang menyebutkan, petugas tengah mengejar para pelaku yang telah diketahui identitasnya.


Enam wartawan Media Rakyat yang terbit di Palembang, Sumatera Selatan, dianiaya empat orang yang diduga preman di sebuah warung makan di Jalan Radial, Palembang, Selasa malam. Empat dari enam wartawan tersebut luka. Mereka adalah Pemimpin Umum Media Rakyat Asriel Chaniago, 51 tahun, luka tusuk di bagian pinggang; Pemimpin Redaksi Media Rakyat Herma S Zaldi, 52 tahun, mengalami luka bacok di tangan sebelah kiri; Redaktur Pelaksana Akmal Kudus, 48 tahun, luka bacok di kepala; serta Syiful Bachri, 40 tahun, luka tusuk di dada dan tangan.


Sedangkan korban lain yang mengalami luka memar yakni wartawan Media Rakyat Reza Bastari, 35, serta Nasrullah, 30, petugas lay out Media Rakyat.


Menurut Pemimpin Redaksi Media Rakyat Herman S Zaldi, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 21.00 WIB di rumah makan Bu Henny di Jalan Radial. ‘’Kejadiannya mendadak tanpa kami sadari,’’ ujar Herman saat ditemui di Rumah Sakit Muhammad Hoesin.


Dia menjelaskan, peristiwa berawal dari adanya undangan makan malam dari empat tamu berbadan tegap yang datang ke kantor Media Rakyat di Jalan Letkol Iskandar, Palembang. Enam kru Media Rakyat bersama empat tamu menggunakan dua mobil berangkat menuju rumah makan Bu Henny. Sesaat setelah duduk di kursi, salah seorang dari tamu itu berkomunikasi dengan seseorang via SMS. ‘’Setelah itu sang tamu tiba-tiba memukul saya. Kemudian serentak tiga temannya yang lain mengeluarkan pisau dan golok langsung menyerang kami,’’ urai Herma.


Herma mengatakan enam awak Media Rakyat kocar kacir menyelamatkan diri, namun empat orang mengalami luka. ‘’Sesudah itu, para preman tersebut langsung kabur. Kami dibawa masyarakat sekitar ke rumah sakit,’’ tambah Herma.


Herma menduga kekerasan terhadap wartawan Media Rakyat tersebut terkait dengan pemberitaan mereka.


Kepala Satuan Reserse Kriminal Komisaris Frido Situmorang mengakui pihaknya sudah menerima laporan dari awak Media Rakyat. Frido mengatakan polisi akan terus mendalami kasus ini dan anggotanya tengah mengejar pelaku yang sudah dikenali identitasnya. “Anggota akan lakukan penggerebekan,” kata Frido.

sumber : http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa_lainnya/2011/07/06/brk,20110706-345229,id.html
nb : tekan (F5) jika kotak komentar error atau tidak keluar

Related Post



Archives

 

Like Pages


All Category

Statistik